Perjalanan Menuju Hidayah

Ada banyak jalan menuju hidayah Allah Swt. Begitulah kira-kira yang menjadi pesan inti dari buku ini. Karena hidayah tidak selalu lahir dari ceramah-ceramah, khotbah-khotbah, dan kajian-kajian. Justru seringkali hidayah itu hadir dari hal-hal yang terlihat sederhana. Karena hidayah merupakan hak Allah untuk memberikannya kepada siapa pun yang Ia kehendaki.

Kisah-kisah yang ada dalam buku ini menampilkan perjalanan tokoh-tokoh terkenal Eropa dalam menemukan keimanannya pada Allah Swt. Tetapi selain itu juga terdapat beberapa ‘orang biasa’ yang diharapkan kisahnya dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca. Sekali lagi inti pesan dari buku ini adalah bahwa hidayah bisa menghampiri siapa pun, kapan pun dan dengan cara apapun sesuai dengan kehendak Allah Swt.

Bagi sebagian orang, hidayah bagaikan barang langka yang begitu sulit dicari. Usaha untuk mendapatkannya harus melalui rintangan-rintangan yang sangat berat; mendaki, menurun, menyelam, terhantam, terantuk, terperosok, sampai akhirnya tiba di satu tempat yang mahaindah. Tapi bagi sebagian orang lainnya hidayah begitu terlihat mudah; jalannya lempang tanpa hambatan, bagai melaju kencang di jalan tol.

Namun bagaimanapun keadaannya, apapun kondisinya hidayah bukan untuk ditunggu—karena tidak akan datang hanya dengan ditunggu—, tapi harus diupayakan dengan segenap kemampuan. Di sinilah, dalam buku ini, kita akan melihat perjuangan orang-orang yang merindukan hidayah. Mereka terus berjuang hingga menemukan kedamaian dan ketenangan dalam berislam.

Buku ini memang bukan buah tangan dingin seorang penulis besar, juga bukan karya hebat salah seorang penulis. Buku ini sejatinya merupakan kumpulan artikel tentang para mualaf di Eropa dan sekitarnya yang diambil dari beberapa situs di internet. Upaya pengumpulan artikel ini—yang kemudian dihimpun menjadi sebuah buku—dimaksudkan agar pembaca bisa mendapatkan inspirasi dan semangat dari kisah-kisah dalam buku ini.

Di samping itu buku ini dimaksudkan agar kita memahami bahwa hidayah begitu berharga. Oleh karena itu, bagi Anda yang telah merasakan kedamaian dalam hidayah Islam dan iman semoga buku ini bisa membantu untuk lebih menghargai dan menjaga hidayah itu dengan segenap kemampuan. Dan bagi Anda yang masih mencari dan merindukan kedamaian dalam hidayah Islam dan iman semoga buku ini dapat membantu Anda untuk menambahkan semangat dan inspirasi dalam perjuangan mendapatkan hidayah itu. Dan yang terakhir semoga Allah senantiasa melimpahkan dan menjaga hidayah untuk kita semua.

(baca selanjutnya..)

Category:

0 komentar


Hadiah Pahlawan untuk Gus Dur dan Soeharto

Pengabdian dan perjuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengorbanan. Pengabdian dan perjuangan selalu menuntut pengorbanan. Ketika seseorang mengabdikan dirinya untuk bangsa, maka ia butuh suatu pengorbanan. Begitu juga perjuangan dalam mempertahankan negaranya serta mengisi hal yang bermanfaat bagi kehidupan negaranya pasti membutuhkan pengorbanan.
Dalam konteks kewarganegaraan, sudah sepatutnya kita mengabdikan diri dan berjuang demi kepentingan bangsa. Sikap itu merupakan manifestasi dari bentuk cinta tanah air yang juga merupakan bagian dari nilai-nilai keberagamaan ‘mencintai tanah air adalah bagian dari iman’. Sikap tersebut sudah dibuktikan para pejuang-pejuang negeri ini. Dari semangat keberimanannya mereka mengabdikan dirinya dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dengan mengorbankan harta, jiwa dan raga. Mereka adalah para pahlawan bangsa. Bangsa yang cerdas menurut Soekarno adalah bangsa yang mau menghormati para pahlawannya.
Baru-baru ini kata “pahlawan” kembali bergema di sejumlah media, yaitu terkait pro-kontra pemberian gelar pahlawan bagi mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Soeharto. Beragam pendapat berseliweran, mulai dari yang mendukung kedua tokoh tersebut dengan mengelu-elukannya, sampai yang menolak habis-habisan.

Barack Obama, Presiden AS. “Gus Dur tokoh penting dalam transisi demokrasi di Indonesia. Dia akan selalu dikenang atas komitmennya terhadap prinsip demokrasi, politik inklusif, dan toleransi beragama.”

Tun Najib Razak, PM Malaysia. “Pengaruh kuat Gus Dur dalam menentukan Indonesia tidak dapat dianggap remeh. Gus Dur merupakan negarawan dan ilmuwan. Dia berjuang untuk membawa perubahan dan reformasi yang didasari nilai-nilai Islam.”

Lee Hsien Loong, PM Singapura. “Gus Dur akan selalu diingat sebagai tokoh Islam moderat dan pembela kaum minoritas.”

Habib Rizieq Syihab, Ketua Front Pembela Islam (FPI). “Gus Dur itu buta mata, juga buta hati.”

Abu Bakar Ba’asyir, Pimpinan Ponpes Ngruki, Solo. ”Maaf, saya tidak memanggil Gus, karena panggilan Gus itu hanya digunakan untuk anak kyai mulia di Jawa Timur. Jadi, mengenai Mr. Dur, menurut keyakinan saya Mr. Dur ini murtad karena dia telah mengatakan semua agama sama, padahal Allah mengatakan innaddina ’indallahil islam (sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam). Belum lagi perkataan dia soal Qur`an porno, dan pluralisme.”

Kevin Ruud, Perdana Menteri Australia. “Soeharto merupakan figur berpengaruh dalam perkembangan ASEAN dan APEC...”

Dewi Soekarno, putri Presiden Soekarno. “Saya tak mau mencaci orang yang telah meninggal. Namun saya tidak bisa memaafkan Soeharto. Soeharto itu Pol Pot-nya Indonesia.

Mahatir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia. “Soeharto memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia, yang memiliki lebih dari 13 ribu pulau dan 200 juta jiwa penduduk. Meskipun Indonesia bukan negara demokrasi ideal selama masa Soeharto, faktanya ia membawa stabilitas di Indonesia. Tentu saja ada harga yang harus dibayar.”

Xanana Gusmao, Presiden Timur Leste. “Pikir pakai otak!!” (ketika ditanya soal pemberian maaf kepada Soeharto. Xanana pernah di penjara saat Soeharto berkuasa).

(baca selanjutnya..)

Category:

0 komentar


Winner of Love

Maha Suci Allah yang menciptakan adegan demi adegan dalam kehidupan ini. Dia-lah yang merajut cerita demi cerita tentang anak manusia. Dia menciptakan air mata, Dia pula yang menciptakan tawa. Dia-lah sumber kebahagiaan yang membuat hati berbunga-bunga. Apabila bersedih, Dia pula yang mengusap air mata kita.

Buku ini hanya sepenggal cerita dari sekian banyak cerita yang Allah gelar dimuka bumi. Buku ini hanya setitik dari lautan ilmu-Nya, hanya satu dari sekian banyak buku-buku yang telah ditulis oleh manusia. Buku ini hanya penghilang penat dari kesibukan harian yang melelahkan.

Semua orang suka cerita, baik cerita dari fakta maupun cerita fiksi yang dikarang manusia. Dari cerita, kita bisa mengambil banyak hal. Kita bisa mereguk hikmah yang terkandung di dalamnya, meresapi indahnya rangkaian kata, tenggelam daklam rasa haru saat membaca alurnya, atau tertawa karena kelucuan tokoh-tokohnya.

Buku berjudul The Winner of Love (Sang Pemenang Cinta) ini adalah kumpulan cerita, berdasar kenyataan dan rekaan. Namun bila hanya sekedar kumpulan cerita, tidaklah menarik untuk dibaca. Maka di sana sini disisipkan hikmah atas cerita itu, serta ayat-ayat yang kiranya mendukung dalam menjelaskan arti cerita. Mengapa perlu ayat-ayat? Karena jaman sekarang banyak orang kehilangan ayat, kehilangan pegangan hidup, dan nilai-nilai agama. Kehidupan telah mencapai tingkat kegilaan yang memprihatinkan.

(baca selanjutnya..)

Category:

0 komentar


30 Materi Pilihan Kultum Ramadhan

Hadirnya Ramadhan di setiap tahun membuat kehidupan Umat Islam semakin semarak. Dalam bulan ini, wirid atau pengajian agama digalakkan sebagai bagian dari ibadah. Hal ini di sugesti secara langsung oleh Allah Swt bahwa kebaikan dan amal shalih dilipatkan, khusus pada bulan Ramadhan ini. Sehingga dalam bulan ini frekuensi ibadah semakin tinggi dilakukan oleh umat Islam untuk mengharap pahala. Sebab bagaimana pun sebagai umat Islam, pahala yang didapat dari Allah Swt adalah cita-cita luhur dan bekal umat Islam untuk kelak di akhirat. Jika tidak, maka kehidupan di dunia akan terasa hampa dan kehidupan di akhirat akan celaka.

Di dalam bulan Ramadhan, peluang beribadah terbuka luas, sehingga istilah “Qiyamul Lail” sering kali disebut-sebut sebagai hal yang penting dilakukan untuk menjalani ibadah puasa. Ada banyak cara dan model ibadah untuk menghidupkan malam di dalam bulan Ramadhan, mulai dari tilawah Al-Quran, shalat sunnah, sampai dengan memberikan pengajian sebagai bentuk pengajaran Islam kepada umat. Menanggapi pemahaman ini, banyak sekolah-sekolah, pesantren, bahkan perkantoran pemerintah; menjadikan ceramah sebagai agenda dalam bulan Ramadhan seperti dalam bentuk Safari Ramadhan, Turba (turun bersama).

Di bulan Ramadhan, Kultum sering kali dijadikan salah satu model bagi kebanyakan sekolah-sekolah, pesantren dan perkantoran untuk membangun komunikasi dan berdakwah kepada masyarakat. Kultum adalah kependekan dari kuliah tujuh menit, dipahami sebagai ceramah yang berdurasi singkat, lugas, dan dikemas secara menarik. Dalam prakteknya, kultum digemari oleh masyarakat dalam bulan Ramadhan sebagai salah satu model pengajaran Islam praktis tidak berkepanjangan dan tidak membosankan.

Bagi penikmat kultum, terutama pendengar, kuliah tujuh menit agaknya menjadi hal yang diminati dan digandrungi untuk dinanti-nantikan disela-sela shalat lima waktu dan menjadi pengisi waktu di bulan Ramadhan. Namun bagi pemula, terutama mahasiswa, santri, dan siswa yang dibebani untuk memberikan kultum, tak jarang kultum menjadi momok yang menakutkan bagi mereka. Sehingga lahir sebuah istilah yang disebut dengan “demam panggung”. Tidak jarang di dalam bulan Ramadhan kita melihat siswa, santri, dan bahkan mahasiswa yang masih gemetaran, badan mereka menggigil, keringat mengucur di wajah dan pipi mereka pun memerah. Tanda-tanda ini menunjukkan betapa beratnya kultum bagi mereka. Padahal sesungguhnya kultum tidaklah menakutkan seperti itu. Jika saja kultum dihayati sebagai hal yang menyenangkan, maka kultum tak akan menjadi “momok”. Sebab dengan menjadi penceramah dalam Kultum, kita mendapatkan peluang berkomunikasi lebih luas lagi dengan pelbagai lapisan masyarakat.

(baca selanjutnya..)

Category:

0 komentar

Copyright 2010 Pustaka Zeedny

Design by Money Saving Tips | Blogger Templates by Blogger Template Place